Gowes Rindu Alam
Ini adalah gowesan pertama kali saya ke Rindu Alam setelah berkali kali diajak oleh para teman goweser yang selalu mengatakan belum bermain MTB kalau belum nyobain track Rindu Alam Puncak.
Sebenarnya sudah lama juga ingin mencoba trek RA ini, cuma karena saya tahu ini adalah trek bermedan All Mountain sedangkan saya hanya punya sepeda hardtail polygon xtrada 4.0 lady yang membuat saya agak enggan menjajal trek ini.
Kebetulan hari ini Club Sepeda GreenFly (singkat:GF) akan mengadakan gowes rutin mereka ke Rindu Alam Puncak, saya memang belum bergabung menjadi anggota Club ini, cuma saya sudah pernah juga gabung gowes dengan Club ini beberapa kali, mengikutin teman kantor yang merupakan member Club ini.
Saya memberanikan diri untuk mengikutin club ini menjajal trek RA
Saya memberanikan diri untuk mengikutin club ini menjajal trek RA
Maka pada hari Minggu tanggal 17 Oktober 2010, saya pun sudah bangun jam 4.30 pagi dan bersiap siap untuk berangkat ke arah Puncak, sepeda Polygon Xtrada 4.0 Lady sudah saya loading kedalam mobil Honda Jazz saya sejak semalam, setelah beberes lebih kurang pukul 5:00 WIB saya mulai meluncur ke arah Puncak, dan sampai di ciawi gadog sekitar jam 6:00 WIB, dan saya pun masuk ke Mesjid yg memang tiap Sabtu – Minggu banyak sekali goweser yang memarkir mobilnya disini untuk kemudian melanjutkan kegiatan gowes nya. Dan biasanya disini sudah banyak mangkal angkot angkot yang menunggu untuk membawa para goweser ke arah Warung Mang Ade (lewatin RM Rindu Alam) yang merupakan tempat mangkal para goweser sebelum masuk ke Trek Rindu Alam.
Begitu keluar dari mobil langsung ketemu dengan beberapa teman goweser dari GF yang sudah sampai duluan dan langsung negosiasi dengan sopir angkot yang akan membawa kita naek ke atas warung Mang Ade, biasa satu angkot bisa diisi 2 – 4 sepeda dan orang, kalo tidak mau copot ban ya diisi 2 sepeda dan orang, kalo mau isi 4 sepeda dan orang harus copot kedua roda sepeda kita, saat ini saya hanya sharing satu angkot diisi berdua saja. Ongkos sewa angkot ke atas warung Mang Ade adalah antara 60rb – 80rb tergantung negosiasi. Perjalanan dengan angkot ke warung Mang Ade lebih kurang 30 – 45 Menit
Sesampai di warung Mang Ade, unloading bike, bayar ongkos, langsung mesen Indomie kuah dan segelas Teh panas karena suasana puncak pagi gini masih dingin, sambil ngisi perut kita menunggu teman goweser yang lain yang mulai berdatangan di warung Mang Ade.
Setelah semua teman berkumpul dan selesai ngisi perut buat bekal gowes nanti, memakai peralatan tempur seperti protektor, saya agak kaget karena teman goweser semua membawa dan memakai protektor lengkap, lutut dan siku tangan, bahkan full body sedangkan saya sama sekali tidak membawa apa apa, bukan karena sok kebal, tapi memang saya belum punya ptotektor, dan yang lebih mengganggu lagi saya manggul kamera DSLR saya dengan lensa 18-135 IS yang lumayan besar di tas slempang yang mau pindah pindah terus sepanjang saya gowes, sangat tidak nyaman, setelah itu kita pun berkumpul diluar warung Mang Ade untuk diberi briefing singkat oleh ketua rombongan dan berdoa, dan tidak lupa foto bersama ... :) rombongaan berjumlah 21 orang...
Trip dimulai lebih kurang pukul 8:00 WIB melalui jalan masuk dari samping warung Mang Ade, dengan jalan setapak berumput, dan sebagian besar adalah turunan single track di kebun teh, ada yang sebelah kanan nya adalah jurang, track disini sangat teknikal karena banyak lubang, jalanan becek dan makadam dan batu batu lepas yg licin, beberapa teman ada yang harus mencium tanah.
Tapi memang sepanjang trek yang kita lalui selalu kita disuguhi oleh pemandangan alam puncak yang luar biasa indah nya.
Setelah gowes lebih kurang 2 jam lebih di perkebunan teh, sekitar jam 10:30 kita sampai di daerah Taman Safari puncak, berhubung sudah hampir waktunya makan siang dan banyak yang sudah lelah, kita pun memutuskan untuk mengisi perut di saung makan yg ada disini.
Teman yang sudah pernah melalui trek ini mengatakan setelah ini medan akan sangat berat karena tanjakan panjang.
Setelah istirahat dan menghabiskan seporsi paket nasi timbel, lebih kurang jam 12 siang kurang, kita pun bersiap lagi untuk menempuh perjalanan panjang dan ampun berat nya, karna penuh dengan tanjakan panjang yang seperti tidak ada ujung nya. Saking membuat putus asanya tanjakan disini sampai dijulukin tanjakan "ngehe" dari bahasa sunda merupakan omongan jorok... hehehe...
ada 3 ngehe, ngehe 1 merupakan tanjakan panjang di jalanan semen, saking panjang nya tidak kelihatan ujung nya :
Banyak anak kecil yg mengikutin kita untuk menawarkan jasa sebagai joki untuk mendorong atau menggowes kan sepeda kita ke atas, dengan bayaran 10 - 20 rb rupiah, ada juga teman goweser yg memasrahkan sepeda nya didorong oleh joki tersebut, bahkan kalo kita sangat malas, kita ada tukang ojek motor yg menawarkan jasa mengantarkan kita diatas, jadi orang naek ojek, sepeda digowes/dorong oleh joki.. hahaha... (mending gak usah ikut kali ya).
Sukurlah saya tidak termasuk yg itu, saya lebih baik berusaha sendiri, tidak sanggup digowes yah didorong saja sendiri, tapi memang saya lebih banyak dorong nya ... hahaha...
Ngehe 2 lebih ke tanjakan single track bertanah lebih lembek, berpasir dan berbatu kecil, juga dihiasi lubang lubang karena rusak, menyebabkan trek ini pun sangat susah di gowes, akhirnya saya banyak TTB lagi... hahaha...
Lepas dari ngehe 2, ada gubuk tempat peristirahatan dari terik matahari yang sangat menyengat, teman-teman goweser pun beristirahat sambil menikmati sisa air dari botol minum dan bladder masing masing, karna sejak start nanjak dari ngehe 1 sudah tidak ketemu warung yang menjual minuman lagi, air minum di botol saya pun sudah sangat minim sehingga memaksa saya untuk hanya minum sedikit.
Sekitar 15 menitan kita ngaso kemudian gowes pun dilanjutkan lagi mengarungi ngehe 3, disini pun medan tanjakan nya sangat susah digowes karena medan nya berupa batuan yg tertanam di tanah jadi tidak rata, dan ada yang nonjol nya terlalu tinggi. Disini goweser pun dipaksa untuk ttb lagi...
Tempat istirahat kita berikut ini sepertinya merupakan puncak dari dari puncak gowes kita,
karena setelah dari sini, yang kita temui adalah turunan medan offroad yang memerlukan ke hati hatian kita untuk melewati nya, beberapa teman goweser ada yang mencium tanah lagi disini, bila di medan turunan saya tidak lagi ada minat untuk mengabadikan moment, karena sudah asik ngebut...
Tempat diatas disebut sarang nyamuk, karna memang banyak nyamuk disini :), dan kita manfaatkan tempat ini untuk foto bareng, setelah dari sarang nyamuk kita juga masih melewati medan turunan offroad yang lebih teknikal, jalanan seperti nya rusak karena dilalui oleh motor cross, dan ada yang disebut turunan pyramid, turunan offroad terjal merupakan turunan offroad terakhir dari trek RA ini.
Setelah dari turunan pyramid ini ada sebuah warung kecil yang menjual minuman, dan akhirnya diserbu oleh kita karena para goweser yang sudah pada kehabisan bekal air minum, disini saya melihat jam di blackberry sudah lebih kurang menunjukkan pukul 14:00, dari warung ini perjalanan yang kita lalui adalah turunan di jalan raya, para goweser pun langsung memacu maksimal laju sepedanya masing masing sehingga para goweser sudah kepencar.
Sayapun sudah asik memacu laju xtrada 4.0 pink karena sudah ingin cepat sampai di rumah, karena ada janji mau jemput istri dari klinik perawatan kulit sekitar jam 15:00 WIB, akhirnya saya keluar dari jalan disamping RM padang sederhana dan langsung saya menuju mesjid disamping rm dimana saya parkir mobil, saya liat jam sudah menunjukkan pukul 15:00 WIB
Bakal tidak keburu untuk menjemput istri, langsung telepon istri menjelaskan situasi apakah akan nunggu atau pulang dahulu dengan taksi, akhirnya istri pun memutuskan pulang dengan taksi, tapi untung lah tidak menunggu karna 2 jam kemudian saya baru bisa sampai ke rumah.
Lelah memang... tapi semua terbayarkan dengan kepuasan dan pengalaman gowes yang begitu indah... dan malam nya pun saya tidak melupakan kewajiban sebagai suami dan ayah untuk mengajak anak dan istri untuk sekedar makan malam dan jalan jalan ke mall... :)
Terima kasih istri dan anak tercinta yang sudah sangat mengerti dengan hoby saya, yang suka pergi sampai kadang lupa waktu.
Terima kasih teman teman goweser dari GF yang sudah membawa jalan dan memberikan kenangan gowes yang tak terkira, saya berjanji pasti akan datang lagi untuk mengarungi trek yg menakjubkan ini.
Terima kasih juga para pembaca yang sudah meluangkan waktunya membaca tulisan pengalaman gowes saya yang cukup panjang, mohon memberikan feedback apakah tulisan ini layak dibaca, karena ini tulisan pertama saya.
Salam gowes untuk para goweser.
Trip dimulai lebih kurang pukul 8:00 WIB melalui jalan masuk dari samping warung Mang Ade, dengan jalan setapak berumput, dan sebagian besar adalah turunan single track di kebun teh, ada yang sebelah kanan nya adalah jurang, track disini sangat teknikal karena banyak lubang, jalanan becek dan makadam dan batu batu lepas yg licin, beberapa teman ada yang harus mencium tanah.
Tapi memang sepanjang trek yang kita lalui selalu kita disuguhi oleh pemandangan alam puncak yang luar biasa indah nya.
Setelah gowes lebih kurang 2 jam lebih di perkebunan teh, sekitar jam 10:30 kita sampai di daerah Taman Safari puncak, berhubung sudah hampir waktunya makan siang dan banyak yang sudah lelah, kita pun memutuskan untuk mengisi perut di saung makan yg ada disini.
Teman yang sudah pernah melalui trek ini mengatakan setelah ini medan akan sangat berat karena tanjakan panjang.
Setelah istirahat dan menghabiskan seporsi paket nasi timbel, lebih kurang jam 12 siang kurang, kita pun bersiap lagi untuk menempuh perjalanan panjang dan ampun berat nya, karna penuh dengan tanjakan panjang yang seperti tidak ada ujung nya. Saking membuat putus asanya tanjakan disini sampai dijulukin tanjakan "ngehe" dari bahasa sunda merupakan omongan jorok... hehehe...
ada 3 ngehe, ngehe 1 merupakan tanjakan panjang di jalanan semen, saking panjang nya tidak kelihatan ujung nya :
Banyak anak kecil yg mengikutin kita untuk menawarkan jasa sebagai joki untuk mendorong atau menggowes kan sepeda kita ke atas, dengan bayaran 10 - 20 rb rupiah, ada juga teman goweser yg memasrahkan sepeda nya didorong oleh joki tersebut, bahkan kalo kita sangat malas, kita ada tukang ojek motor yg menawarkan jasa mengantarkan kita diatas, jadi orang naek ojek, sepeda digowes/dorong oleh joki.. hahaha... (mending gak usah ikut kali ya).
Sukurlah saya tidak termasuk yg itu, saya lebih baik berusaha sendiri, tidak sanggup digowes yah didorong saja sendiri, tapi memang saya lebih banyak dorong nya ... hahaha...
Ngehe 2 lebih ke tanjakan single track bertanah lebih lembek, berpasir dan berbatu kecil, juga dihiasi lubang lubang karena rusak, menyebabkan trek ini pun sangat susah di gowes, akhirnya saya banyak TTB lagi... hahaha...
Lepas dari ngehe 2, ada gubuk tempat peristirahatan dari terik matahari yang sangat menyengat, teman-teman goweser pun beristirahat sambil menikmati sisa air dari botol minum dan bladder masing masing, karna sejak start nanjak dari ngehe 1 sudah tidak ketemu warung yang menjual minuman lagi, air minum di botol saya pun sudah sangat minim sehingga memaksa saya untuk hanya minum sedikit.
Sekitar 15 menitan kita ngaso kemudian gowes pun dilanjutkan lagi mengarungi ngehe 3, disini pun medan tanjakan nya sangat susah digowes karena medan nya berupa batuan yg tertanam di tanah jadi tidak rata, dan ada yang nonjol nya terlalu tinggi. Disini goweser pun dipaksa untuk ttb lagi...
Tempat istirahat kita berikut ini sepertinya merupakan puncak dari dari puncak gowes kita,
karena setelah dari sini, yang kita temui adalah turunan medan offroad yang memerlukan ke hati hatian kita untuk melewati nya, beberapa teman goweser ada yang mencium tanah lagi disini, bila di medan turunan saya tidak lagi ada minat untuk mengabadikan moment, karena sudah asik ngebut...
Tempat diatas disebut sarang nyamuk, karna memang banyak nyamuk disini :), dan kita manfaatkan tempat ini untuk foto bareng, setelah dari sarang nyamuk kita juga masih melewati medan turunan offroad yang lebih teknikal, jalanan seperti nya rusak karena dilalui oleh motor cross, dan ada yang disebut turunan pyramid, turunan offroad terjal merupakan turunan offroad terakhir dari trek RA ini.
Setelah dari turunan pyramid ini ada sebuah warung kecil yang menjual minuman, dan akhirnya diserbu oleh kita karena para goweser yang sudah pada kehabisan bekal air minum, disini saya melihat jam di blackberry sudah lebih kurang menunjukkan pukul 14:00, dari warung ini perjalanan yang kita lalui adalah turunan di jalan raya, para goweser pun langsung memacu maksimal laju sepedanya masing masing sehingga para goweser sudah kepencar.
Sayapun sudah asik memacu laju xtrada 4.0 pink karena sudah ingin cepat sampai di rumah, karena ada janji mau jemput istri dari klinik perawatan kulit sekitar jam 15:00 WIB, akhirnya saya keluar dari jalan disamping RM padang sederhana dan langsung saya menuju mesjid disamping rm dimana saya parkir mobil, saya liat jam sudah menunjukkan pukul 15:00 WIB
Bakal tidak keburu untuk menjemput istri, langsung telepon istri menjelaskan situasi apakah akan nunggu atau pulang dahulu dengan taksi, akhirnya istri pun memutuskan pulang dengan taksi, tapi untung lah tidak menunggu karna 2 jam kemudian saya baru bisa sampai ke rumah.
Lelah memang... tapi semua terbayarkan dengan kepuasan dan pengalaman gowes yang begitu indah... dan malam nya pun saya tidak melupakan kewajiban sebagai suami dan ayah untuk mengajak anak dan istri untuk sekedar makan malam dan jalan jalan ke mall... :)
Terima kasih istri dan anak tercinta yang sudah sangat mengerti dengan hoby saya, yang suka pergi sampai kadang lupa waktu.
Terima kasih teman teman goweser dari GF yang sudah membawa jalan dan memberikan kenangan gowes yang tak terkira, saya berjanji pasti akan datang lagi untuk mengarungi trek yg menakjubkan ini.
Terima kasih juga para pembaca yang sudah meluangkan waktunya membaca tulisan pengalaman gowes saya yang cukup panjang, mohon memberikan feedback apakah tulisan ini layak dibaca, karena ini tulisan pertama saya.
Salam gowes untuk para goweser.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar